Rabu, 23 Januari 2013

He and Him

Memang sempat ku berpaling ke arah lain
Yang selanjutnya menjadi rute perjalananku selama ini
Tapi meskipun begitu
Sedari awal, pun masih hingga kini
Aku selalu membuka kembali peta lamaku
Ya... dia yang tepat berdiri disana
Di suatu tempat di benakku
Yang menggenggam erat gulungan romanku

Dia dan dia
Dua mata angin yang berbeda
Dia atau dia
Silih berganti berotasi di memoriku

Aku tak pernah bermaksud memburamkan tujuan
Karena aku hanya sekedar berjalan
Lalu, ketika telah letih
Maka aku akan berhenti
Entah kapan, di mana, dia atau dia

Dia yang terlebih dahulu, bagaikan ilusi pelangi di rintik hujan
Yang indah dilihat hanya untuk sesaat
Sedangkan dia yang sekarang, bagaikan angin
Yang sejuk namun tak dapat ku genggam

Di waktu aku berhenti nanti
Tak meneruskan langkah
Tak berbalik arah
Menggoreskan garis-garis bayang dia dan dia
Di memo yang akan ku simpan
Yang kemudian aku petakan

Selasa, 01 Januari 2013

It's just trying, right?

Hari ini adalah hari pertama di tahun 2013. Nothing special,kekeke. Yeps, gua yang hanya menikmati malam pergantian tahun baru dengan acara meditasi(?) di kamar dengan memeluk mesra buku Taksonomi Tumbuhan. Buku yang sedari entah beberapa hari yang lalu gua baca. Tapi dengan sangat bangga gua bilang bahwa gua belom ngarti tuh buku isinya apaan. Yang jelas sih tulisan yang emang bikin gua kepuyengan#sigh. Awal tahun baru ini, gua harus siap-siap dihadapkan dengan Ujian Akhir Semester. Wewww... keren banget kan? [lebeh].

Okay, hari ini emang berjalan dengan seperti biasa. Matahari masih nongol dari timur, gua masih napas dan makan nasi. Tapi yang gua rasain ntuh kayaknya hari ini gua kebanyakan ngomong.  Eh ngga ndeh, maksud gua kebanyakan nulis postingan di efbe yang ngga jelas gitu. Yang akhirnya pengen gua bahas disini. Berangkat dari ketidaksengajaan gua ngebaca salah satu status di beranda efbe, seketika gua langsung merenung #sok.

Here we go... Mari kita bahas tentang kata “mencoba”.
Banyak orang, yang ngegunain nih kata untuk berbagai maksud/tujuan. Misalnya, gua bakal mencoba untuk ngelupain elo, mencoba untuk bertahan, mencoba untuk mengerti deelel. Kalo  gua ambil ekuivalennya, kata “mencoba” di sini punya maksud kalo orang yang bilang kayak tadi lagi proses menuju “move on”. Gua tekenin sekali lagi... ini baru prosesnya aja.

Nah kalo kata “mencoba” itu sendiri, bagi gua yang skeptis ini ya cuman berarti sebuah kata doang. Ngga lebih. “Mencoba” itu belom pasti. Belom bisa dikatakan hasilnya itu konkret. Di tengah jalan dalam perjalanan “mencoba” itu, manusia bisa aja nyerah atau memutuskan untuk berhenti. Seperti tadi yang gua bilang, “mencoba” hanya sekedar mencoba. Ngga ada tuntutan, itu bakal terlaksana dengan baik atau sebaliknya. Jadi intinya, semua tergantung sama orang yang “mencoba”. Dia memilih untuk bener-bener survive atau menyerah [nih sebenernya cocok banget buat gua :P].

Well, emang ngga ada salahnya sih dengan “mencoba”. Selama masih ada keyakinan, kemampuan, harapan dan usaha. Mungkin, gua, elo atau siapapun bisa melaluinya.

NB: Geez,,,, akhirnya gua nulis ini juga. Kenapa gua harus seenggakjelas kayak gini ya???? ==a