Rabu, 23 Januari 2013

He and Him

Memang sempat ku berpaling ke arah lain
Yang selanjutnya menjadi rute perjalananku selama ini
Tapi meskipun begitu
Sedari awal, pun masih hingga kini
Aku selalu membuka kembali peta lamaku
Ya... dia yang tepat berdiri disana
Di suatu tempat di benakku
Yang menggenggam erat gulungan romanku

Dia dan dia
Dua mata angin yang berbeda
Dia atau dia
Silih berganti berotasi di memoriku

Aku tak pernah bermaksud memburamkan tujuan
Karena aku hanya sekedar berjalan
Lalu, ketika telah letih
Maka aku akan berhenti
Entah kapan, di mana, dia atau dia

Dia yang terlebih dahulu, bagaikan ilusi pelangi di rintik hujan
Yang indah dilihat hanya untuk sesaat
Sedangkan dia yang sekarang, bagaikan angin
Yang sejuk namun tak dapat ku genggam

Di waktu aku berhenti nanti
Tak meneruskan langkah
Tak berbalik arah
Menggoreskan garis-garis bayang dia dan dia
Di memo yang akan ku simpan
Yang kemudian aku petakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar