Jumat, 17 Agustus 2012

I Can't Pretend

Apakah cintaku terasa seperti suatu hal yang egois? Sudah pernah aku sebutkan sebelumnya. Generally, aku mempercayai cinta namun personally, tidak. Sisi lainku berkata bahwa aku harus membangun tembok pertahanan. Aku mengabaikan apa yang ada disekitar. Tapi kenyataannya aku selalu dikalahkannya. Aku dikalahkan oleh cinta.
Bagiku ini adalah  hal yang konyol. Sangat menyedihkan. Bagaimana aku bisa mencintai seseorang dengan diriku yang seperti ini. Cinta benar-benar mengalahkanku ketika aku tahu itu jatuh pada orang yang salah.
Tidakkah akan sangat menyakitkan? Jika aku mencintai seseorang yang tak mungkin mencintaiku? Ya, aku melakukannya lagi dan lagi.
Aku menyukainya. Hatiku terasa sakit jika tidak bertemu dengannya. Aku ingin selalu bisa menatap wajahnya. Aku ingin berada disampingnya. Dan mungkin sedikit rasa ingin memilikinya.
Tapi dalam kenyataan. Yang bisa aku lakukan hanya memperhatikannya dalam diam. Hanya berfantasi dengan bayang-bayangnya. Hanya bisa mengharapkannya. Hanya bisa tersenyum dibalik punggungnya.
Dan karena itulah aku merasa benci jika tahu bahwa aku merindukannya. Merasa marah jika aku memikirkannya. Untuk cinta semacam ini, tidakkah terasa begitu menyakitkan?
Aku hanya bisa terpuruk melihat dia bersama dengan orang lain. Aku hanya hancur seketika melihat senyumnya yang ditujukan untuk orang lain.
Bisakah aku mengatakan ini tidak apa-apa? Dan aku akan merelakannya pergi? Atau aku berkeyakinan bahwa cinta tak harus memiliki? Atau aku juga akan bahagia jika dia bahagia?
Kurasa TIDAK. Aku tidak pernah akan baik-baik saja. Walaupun aku merelakannya pergi. Walaupun aku yakin bahwa cinta tak harus memiliki. Walaupun aku berkata pada diriku sendiri bahwa aku juga akan bahagia jika dia bahagia. Aku masih akan tetap menangisinya. Menangisinya ketika dia perlahan-lahan datang memasuki pikiranku. Menyiksaku lagi, sedikit demi sedikit.
Aku ingin mengakhirinya. Ingin semuanya berakhir...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar